Di Tahun 2024, Indonesia cukup dihebohkan dengan adanya kehadiran internet satelit dari Starlink. Mengapa begitu heboh? Sepertinya ini heboh karena perusahaan Starlink yang dimiliki salah satu orang terkaya di Dunia Elon Mask menawarkan solusi internet murah melalui satelit. Sudah tahu kan kalo internet lewat satelit (VSAT) itu pasti mahal. Tetapi dengan kehadiran Starlink malah memberikan harga yang sangat miring dibandingkan kompetitornya. Selebihnya Starlink juga menyasar pasar residential perumahan layaknya customer telkom Indihome. Gimana ga ketar-ketir coba?
Untuk lebih detail paketnya kamu bisa langsung akses ke website resmi https://www.starlink.com/id
Harga paling murah mulai dari Rp. 750.000,- / Bulan dengan harga perangkat sekitar 5jt-an + PPN 11%.
Ceritanya kami membeli perangkat kit Starlink dengan harga 4.7Jt + PPN (harga pada waktu promosi)
isi dus Starlink
Dalam pembelian set Starlink, kamu harus menunggu pengiriman estimasi sekitar 1-2minggu lamanya. Pembayaran tentu menggunakan kartu kredit/debit ya. Pembayaran langganan internet bulanan juga menggunakan kartu yang sama. Tidak ada kontrak, kamu bisa bebas kapan mau berhenti berlangganan atau menyambung kembali langganan internet-nya.
Yuk kita bongkar isi dus Starlink ini:
- Router Putih
- Perangkat Satelit Starlink (antena)
- Kabel Starlink (menghubungkan antena dengan router)
- Kabel Power (menghubungkan router dengan listrik PLN)
Cara pemasangan Starlink
Sebenarnya tidak sulit dalam pemasangan perangkat Starlink.
- Download aplikasi Starlink
- Login dengan akun Starlink kamu
- Pastikan letakan Perangkat Starlink di ruang terbuka tanpa adanya hambatan apapun. Hal ini agar kamu bisa dapa`tkan hasil internet yang maksimal.
Kamu juga bisa cek lokasi dulu menggunakan HP apps Starlink --> Obstruction
Pastikan 4 item tersebut mendapatkan nilai yang bagus :Good Experience
- Menunggu perangkat satelit starlink terhubung. Biasanya memakan waktu 10-15Menit. Jika berhasil maka statusnya berubah menjadi: ONLINE
Konfigurasi Starlink
Didalam aplikasi Starlink terdapat beberapa menu yang harus kamu ketahui.
- Statistic : menunjukan Network Statistics.
Mulai dariUptime dan Outages
, kamu bisa tahu kapan signal up and down nya.Latency
yang kamu dapatkan dapat dimonitor. Umumnya sekitar 30-40ms.Throughput
/ kecepatan Download dan Upload yang didapat secara real time. - Network : kamu bisa tahu device mana saja yang terhubung ke router.
- Obstruction : Dalam bahasa Indonesia artinya rintangan/halangan. Maka harapan dari hasil tersebut adalah berwarna biru seperti pada screenshot diatas. 4 Point dengan hasil hijau semua. Jika hasilnya kurang bagus, maka kamu harus mencari lokasi lain yang benar-benar tidak ada rintangan (menghadap ke langit luas).
- Speed Test : Mengukur kecepatan internet baik Download dan Upload.
Kamu jangan terkecoh dengan hasil speedtest nya dahulu ya, Kok cuma 50Mbps-an saja sih? Coba kamu pencet:Run Advance Speed Test
.
Disana akan ada informasi lebih detail :
- Device to Router : Kecepatan dari perangkat laptop/HP kearah Router Starlink, dalam hal ini didapat sekitar55Mbps
.
- Router to Internet : Kecepatan dari router Starlink ke Internet dan didapat speed261Mbps
.
Loh kok bisa begitu?
Jadi sebenarnya kecepatan internet yang bisa kamu dapatkan secara maksimal adalah 261Mbps, cuma karena keterbatasan perangkat Router Starlink yang hanya mampu delivery koneksi ke perangkat kamu cuma sekitar 55Mbps. Hal ini biasanya karena faktor signal wifi yang lemah, perangkat HP/laptop kamu jadul, belum menggunakan wifi 5Ghz dan lain sebagainya.
Solusinya supaya bisa dapat kecepatan maksimal?
Ya ini akan kita bahas di artikel lainnya, yaitu dengan melakukan Bypass Router Starlink. Artinya tidak lagi menggunakan router bawaan, tetapi bisa kita hubungkan dengan perangkat router lainnya yang lebih powerful wifinya. - Settings : Kamu bisa konfigurasi perangkat Router dan Antena Starlink nya.
Settingan yang bisa kamu lakukan meliputi :
- SSID dan Password
- Wifi 2.4Ghz dan 5Ghz mau di split atau gabung.
- Content filtering : ini berguna untuk child control, seperti memblokir konten dewasa dan sejenisnya.
- Reboot Router
- Custom DNS : Biasanya kita bisa gunakan DNS 1.1.1.1 atau 8.8.8.8
- Bypass mode : Jika kamu ingin menggunakan router lain selain bawaan Starlink, bisa gunakan mode Bypass dan kamu juga perlu membeli perangkat tambahan untuk Port Ethernet nya.
- Factory Reset : Mengembalikan settingan ke pabrikan awal.
Apakah Internet Starlink cukup stabil?
Pasti banyak dari kalian yang penasaran, apakah internet Starlink ini cukup stabil untuk digunakan di Indonesia ?
Kalo kamu lihat hasil diatas, ada beberapa kali gangguan yang kita dapatkan pada waktu pengetestan. Memang tidak bisa 100% stabil mulus selama 24jam non stop. Adakalanya kita mendapatkan signal loss, network issue, obstructed, dll.
Coba diperhatikan durasi outage nya, ada yang dibawah 1 Detik
, ada juga yang sampai 16 Detik
.
Dalam pengujian kami, memang kami belum menaruk perangkat Starlink tempat 100% terbuka luas, mungkin hal tersebut yang menjadi salah satu faktor sesekali tidak stabil. Namun untuk dalam hal kecepatan, Starlink cukup cepat dan responsif.
Dalam pengujian menggunakan aplikasi SpeedTest ke arah server NATANETWORK, maka didapat rata-rata kecepatan Download : 40Mbps dan Upload 30Mbps dengan latency sekitar 30-50ms.
Ingat review kami diatas, karena perangkat wifi kami menggunakan Router bawaan Starlink yang kebetulan hanya mampu delivery akses sekitar 50Mbps, maka hasil Download yang kita dapatkan juga tidak jauh dari sana. Coba kalo kita gunakan Bypass dengan Router Mikrotik, maka dapatlah itu speed 200Mbps ++ :)
IP Address Starlink Indonesia & Latency-nya
Kamu penasaran berapa sih IP Address yang dimiliki oleh Starlink? Nih kami coba buka website https://ipsaya.com
Jika kita telusuri lebih dalam, Starlink Indonesia sepertinya bekerjasama dengan PT. NAP Info Lintas Nusa
Memiliki AS number sendiri yaitu AS45700 dengan URL website www.spacex.com
Starlink Indonesia terhubung secara tidak langsung dengan beberapa Upstream seperti: Moratel, Telkom, NAP info Lintas Nusa, XL
Jika kami perhatikan untuk trafik Starlink Indonesia akan melewati Singapore, jadi setiap trafik masuk (Download) dan trafik keluar (Upload) akan melalui Singapore terlebih dahulu. Namun setelah pengecekan lebih dalam, prefix Starlink Indonesia ke arah prefix Natanetwork didapat dengan hasil yaitu trafik Download melalui upstream Internasional
yang berada di Singapore, sedangkan trafik Upload melalui exchange JKT-IX
.
POP terdekat Starlink Indonesia : IIX-Jakarta dan JKT-IX (namun sayang kemungkinan prefix tersebut tidak di advertise)
sumber: https://www.peeringdb.com/net/36005
Berikut kami lampirkan hasil Speedtest dari beberapa server regional Indonesia :
ISP: Starlink
Nearest 31.56 ms 0.3% 88.12 Mbps 5.08 Mbps BitsNet - Jakarta
Jakarta 38.84 ms 0.0% 103.07 Mbps 25.98 Mbps PT. Indosat Tbk - Jakarta
Jakarta 33.24 ms 0.0% 25.70 Mbps 36.14 Mbps DomaiNesia - Jakarta
Jakarta 47.96 ms 0.0% 100.63 Mbps 23.64 Mbps PT Indosat Tbk - Jakarta
Bandung 63.56 ms N/A 41.32 Mbps 23.90 Mbps HYPERNET - Bandung
Bekasi 38.80 ms 0.0% 99.58 Mbps 34.14 Mbps PT Lintas Jaringan Nusantara - Bekasi
Bogor 36.86 ms 0.0% 88.73 Mbps 30.67 Mbps PT. Java Digital Nusantara - Bogor
Malang 53.78 ms 0.0% 105.99 Mbps 37.97 Mbps GlobalXtreme - Malang
Yogyakarta 34.98 ms 0.0% 85.86 Mbps 33.57 Mbps PT Union Routelink Communication - Yogyakarta
Palembang 52.08 ms N/A 64.50 Mbps 28.19 Mbps PT. Sakti Putra Mandiri - Palembang
Pekanbaru 45.23 ms 0.0% 65.67 Mbps 31.99 Mbps PT Hexa Media Sarana - Pekanbaru
Depok 37.24 ms 0.0% 76.19 Mbps 22.90 Mbps PT ADI - Jakarta
Tangerang 27.36 ms 0.0% 80.67 Mbps 50.03 Mbps PT. Java Medianet Tekhnologi - Tangerang
Tidak heran hasil yang didapat bervariasi, karena bandwidth internasional setiap ISP berbeda-beda.
Hasil Traceroute Starlink
Berikut kita ambil sampel saja traceroute ke arah beberapa server diluar sana.
traceroute google.com
traceroute to google.com (74.125.68.113), 30 hops max, 60 byte packets
1 _gateway (192.168.1.1) 4.717 ms 4.688 ms 4.668 ms
2 100.64.0.1 (100.64.0.1) 30.393 ms 30.367 ms 30.343 ms
3 172.16.248.44 (172.16.248.44) 30.587 ms 30.572 ms 30.558 ms
4 undefined.hostname.localhost (206.224.67.119) 30.544 ms 30.528 ms 30.512 ms
5 119.110.126.45 (119.110.126.45) 30.226 ms 180.240.192.157 (180.240.192.157) 30.218 ms ip-103-154-136-30.moratelindo.net.id (103.154.136.30) 30.194 ms
6 119.110.114.61 (119.110.114.61) 53.119 ms 72.14.222.111 (72.14.222.111) 40.603 ms 119.110.114.61 (119.110.114.61) 47.949 ms
7 * sc-in-f113.1e100.net (74.125.68.113) 46.941 ms 72.14.222.110 (72.14.222.110) 46.873 ms
traceroute diskusiwebhosting.com
traceroute to diskusiwebhosting.com (172.67.160.120), 30 hops max, 60 byte packets
1 _gateway (192.168.1.1) 4.108 ms 4.030 ms 3.996 ms
2 100.64.0.1 (100.64.0.1) 32.044 ms 32.009 ms 31.981 ms
3 172.16.248.44 (172.16.248.44) 32.112 ms 42.804 ms 42.751 ms
4 undefined.hostname.localhost (206.224.67.119) 42.721 ms undefined.hostname.localhost (206.224.67.121) 42.711 ms 42.684 ms
5 ip-103-154-136-30.moratelindo.net.id (103.154.136.30) 43.011 ms 112.215.23.33 (112.215.23.33) 42.920 ms ip-103-154-136-30.moratelindo.net.id (103.154.136.30) 42.945 ms
6 moratel.sgix.sg (103.16.102.21) 63.769 ms * 49.958 ms
7 * 13335.sgw.equinix.com (27.111.228.132) 46.868 ms cloudflare.sgix.sg (103.16.102.93) 46.756 ms
8 162.158.160.145 (162.158.160.145) 46.698 ms 162.158.160.19 (162.158.160.19) 46.646 ms 162.158.160.145 (162.158.160.145) 57.601 ms
9 172.67.160.120 (172.67.160.120) 57.450 ms 57.389 ms *
traceroute indofood.com
traceroute to indofood.com (202.158.15.77), 30 hops max, 60 byte packets
1 _gateway (192.168.1.1) 2.121 ms 2.041 ms 2.004 ms
2 100.64.0.1 (100.64.0.1) 29.390 ms 29.358 ms 41.791 ms
3 172.16.248.44 (172.16.248.44) 42.161 ms 42.131 ms 42.099 ms
4 undefined.hostname.localhost (206.224.67.121) 42.045 ms 41.995 ms 41.961 ms
5 119.11.184.39 (119.11.184.39) 41.530 ms 41.502 ms 41.473 ms
6 ip127-53.cbn.net.id (202.158.127.53) 41.434 ms 29.338 ms mgl-7200-8.cbn.net.id (202.158.31.53) 29.273 ms
7 125.208.162.101.cbn.net.id (125.208.162.101) 29.193 ms 30.917 ms 30.835 ms
8 125.208.162.12.cbn.net.id (125.208.162.12) 30.780 ms 210.210.161.12.cbn.net.id (210.210.161.12) 30.750 ms 41.024 ms
9 202.158.15.77 (202.158.15.77) 41.146 ms 41.115 ms 41.088 ms
10 * * *
11 202.158.15.77 (202.158.15.77) 40.971 ms 40.943 ms 36.021 ms
Kesimpulan
Dengan hadirnya Starlink ke Indonesia secara resmi, memang ini menjadi solusi dan alternatif pilihan Internet. Terutama untuk kamu yang tinggal di pelosok / pedalaman / desa di Indonesia, akan sangat terasa benefit nya.
Kami juga memiliki catatan tersendiri yaitu sisi positif dan negatif dengan kehadiran Starlink ini.
Keunggulan Starlink :
- Internet Satelit yang revolusioner. Dengan teknologi satelit yang mengorbit rendah, maka didapat hasil latensi yang bagus juga.
- Fleksibel bisa ditaruk dimana saja selama di langit terbuka.
- Harga internet bulanan terjangkau dan cocok untuk pasar retail dan bisnis.
- Harga perangkat satelit yang murah dibanding kompetitornya.
- Kecepatan Internet yang tergolong kencang hingga 250Mbps ++
- Sangat cocok untuk internet user yang berada di area terpencil. (walaupun tidak se-sempurna fiber optik, tetapi ini pilihan terbaik)
Kelemahan Starlink :
- Latensi yang didapat pastinya tidak sebagus fiber optik. walau tidak terlalu jauh sekali.
- Kestabilan internet yang tidak menentu, tergantung kondisi cuaca juga.
- Router bawaan Starlink generasi ke 2 kurang bagus.
- Trafik Starlink tidak murni 100% melewati Internet Exchange Indonesia seperti IIX dan OIXP, sehingga latency yang didapat tidak optimal.
Kami melakukan pengujian di Kota Surabaya, yang mana mungkin disetiap daerah bisa mendapatkan hasil yang berbeda-beda.
Mungkin teman-teman juga sudah ada yang pakai? bagaimana hasilnya di daerah-mu?
Semoga artikel ini bermanfaat.