Didalam dunia router layer 3, kamu sudah harus mengerti konsep dasar mengenai static route. Terdapat 2 macam route dalam hal ini, ada yang namanya dynamic route dan static route. Mungkin kita tidak bahas detail perbedaannya. Agar kalian bisa berkomunikasi satu dengan lainnya didalam prefix netmask yang berbeda, pasti dibutuhkan namanya routing. Teknologi routing ini adalah konsep dasar terbentuknya sebuah network jaringan dimana ip address A bisa berkomunikasi dengan ip address B walau terletak di pembagian network yang berbeda.
Dengan semakin kompleks nya routing yang harus menghubungkan dari titik A ke titik B melalui banyak router, maka terbentuklah konsep dynamic routing. Kita sudah tidak perlu lagi set manual satu per satu seperti static routing. Teknologi dynamic routing inilah ada banyak macamnya. Tetapi kita tidak akan bahas detail tentang dynamic routing. Yuk kita bahas contoh kasus static routing aja.
Contoh kasus Topologi #1
Ini contoh topologi static route yang sangat sederhana. Terlihat bahwa dari Router A bisa terhubung dengan Router B langsung melalui kabel UTP. Sedangkan end-user Router A berada pada segment 192.168.1.0/24 dan end-user di Router B pada segment 192.168.200.0/24
Berikut tutorial sederhana bagaimana menambahkan static route sesuai dengan topologi diatas
- Login Winbox kedalam Router A
- Tambahkan Static Route pada menu : IP --> Routes
- Lanjutkan dengan login Winbox ke Router B
- Setting hal yang serupa dengan menambahkan new route
- Jika sudah terset dengan benar, maka kamu bisa coba melakukan ping
Dari Router A : Terminal
ping 192.168.200.x (ping ke arah end-user yang aktif berada dibawah router B)
Dari Router B : Terminal
ping 192.168.1.x (ping ke arah end-user yang aktif berada dibawah router A)
Kesimpulan
Dengan demikian setidaknya kamu sudah mengerti bagaimana melakukan setting static routing pada router Mikrotik. Mudah bukan? Pastikan kamu memahami konsep dasarnya, dan langsung aja dicoba nge-lab nya.